B. Indonesia

Pertanyaan

sinopsi dari buku saat saat terakhir bersama soekarno

1 Jawaban

  •    Sukarno banyak diberi digelar, seperti Pemimpin Besar Revolusi, Penyambung Lidah Rakyat, Walijudin Amri, Presiden Seumur Hidup, Bapak Mahaenisme, Panglima Tertinggi, dan lain-lain. Hingga pada tahun 1970, tepatnya 21 Juni, hari Minggu, sekitar pukul 07.07, Soekarno, Sang Putra Fajar, kembali ke pangkuan-Nya. Kita menyaksikan dan mendengar bagaimana ribuan bahkan jutaan orang dari pelosok Indonesia memberi penghormatan terakhir terhadap tokoh nasional itu, di luar segala kesalahannya, yang memang banyak memiliki jasa terhadap bangsa dan negara ini. Belum lagi penghormatan dari negara- negara sahabat, kepala negara dan kepala pemerintahan banyak negara, serta ulasan media massa asing.

       Upaya untuk menghapuskan jasanya, dan ini kemudian dilakukan Orde Baru melalui proses “de-Soekarnoisasi”, niscaya akan sia-sia. Ternyata, tepat sewindu setelah kepergiannya, nama Bung Karno kembali disebut- sebut dengan segala pro dan kontranya. Tokoh sejarah tidak akan selamanya lenyap. Bahkan jauh hari sebelumnya, dalam sebuah kesempatan, Soekarno pernah mengatakan, “Hanya bangsa yang tahu menghargai pahlawan-pahla- wannya dapat menjadi bangsa yang besar.”

       Buku ini mengisahkan tragedi nasional paling memilukan dalam sejarah Indonesia, yaitu bagaimana Sukarno dikudeta. Saat titik balik kehidupan Sukarno sejak peristiwa 30 September 1965 hingga kematiannya pada 21 Juni 1970. Dimulai dengan pembunuhan sejumlah jenderal dan rangkaian peristiwa lain seperti Surat Perintah Sebelas Maret (Super Semar) yang menyulut gerakan pembantaian besar-besaran yang digerakkan Suharto dengan bantuan Amerika Serikat untuk perlahan mengambil alih kekuasaan Sukarno.

       Buku ini data mengenai peristiwa-peristiwa penting seperti keputusan-keputusan MPRS, laporan pertanggungjawaban Presiden Sukarno, dokumen Super Semar, dan lain-lain. 

       Buku ini memiliki beberapa kekurangan. Di antaranya penulisan kalimat yang terdiri atas banyak klausa. Hal tersebut menyulitkan pembaca dalam menyimpulkan apa yang ingin disampaikan oleh penulis. Di sisi lain, cover buku yang disusun sedemikian rupa kurang menarik perhatian pembaca. Selain itu, buku ini tidak disertai pembatas buku. Namun, dibalik kekurangannya, buku Hari-hari Terakhir Sukarno ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam memahami peristiwa penting seputar runtuhnya kekuasaan Sukarno.

    maaf kalau salah :)

Pertanyaan Lainnya